banner available

Tahun 2016, Industri Otomotif Masih Pesimis

Gambar ilustrasi dari Internet
Gambar ilustrasi dari Internet

Industri otomotif di Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat tahun ini mengalami penurunan penjualan sekira 30 persen. Tahun 2016, para pelaku industri otomotif masih pesimis pertumbuhan penjualan akan membaik.

Kepala Komsersial Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (Aisi), Sigit Kumala kepada Pontianak Post mengatakan, tahun depan pihaknya memperkirakan pertumbuhan penjualan sepeda motor masih stagnan. Kalau pun ada peningkatan atau penurunan tidak akan terlalu berubah dengan tahun ini.

“Kami memprediksi tahun depan pertumbuhan sepeda motor di Indonesia hanya nol persen saja. Ini dikarenakan ekonomi global yang masih belum membaik, dan berpengaruh terhadap harga komoditas di Indonesia. Ini berpengaruh langsung terhadap daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor, termasuk sepeda motor,” ungkapnya.

Tahun ini, pada rentang Januari-September, sepeda motor di Indonesia hanya mampu terjual tak lebih dari 5 juta unit. Padahal pada periode yang sama tahun 2014, kendaraan roda dua bisa tembus di atas 6 juta unit. Namun posisi peringkat penjualan tidak mengalami perubahan.

Pangsa pasar domestik masih dikuasai merek Honda dengan kontribusi 68,6 persen. Disusul Yamaha yang menyumbang penjualan 27,7 persen. Kedua raksasa ini disusul Suzuki, Kawasaki, dan TVS. Sementara di Kalbar, Honda masih nyaman memimpin pasar, walau hanya dengan kontribusi 58 persen.

Semua pulau mengalami penurunan pertumbuhan penjualan. Namun yang paling menurun adalah Pulau Kalimantan yang anjlok sampai minus 35,2 persen. Sigit mengatakan, Kalimantan sangat terpukul dengan anjloknya harga komoditas global seperti batubara, CPO, dan karet. “Karet ini sangat berpengaruh. Kalau harga karet turun hari ini, maka minggu depannya penjualan sepeda motor pasti turun. Begitu juga sebaliknya. Fenomena ini sudah bertahun-tahun,” ucapnya.

Hal sama berlaku untuk penjualan kendaraan roda empat alias mobil. Presiden Direktur Toyota Astra Motor, Hiroyuki Fukui saat berkunjung ke Pontianak kepada koran ini mengatakan, untuk pertumbuhan baik TAM maupun Anzon tidak yakin dapat tumbuh sebaik tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini saja pertumbuhan penjualan mobil berada pada posisi minus.

“Tahun depan target kami hanya 0 persen. Penjualannya akan sama seperti tahun ini. Atau bisa lebih rendah lagi. Kita melihat perkembangan ekonomi yang belum akan terlalu membaik drastis,”katanya.

Namun, sebagai leader di industri otomotif Indonesia, Toyota akan berusaha meningkatkan lagi market share-nya. “Tahun ini market share kami 31,7 persen. Tahun depan mungkin di atas 32 persen. Kami akan meluncurkan mobil tipe-tipe baru yang cocok untuk kebutuhan masyarakat Indonesia,” tukas orang yang mengakui kelezatan kuliner Pontianak ini. (ars)
Share on Google Plus

About MOMO

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment