KELINCI HIAS : Beternak kelinci menjadi peluang usaha yang sangat baik, terlebih harga jualnya cenderung naik dan stabil. FOTO : KOLEKSI WBRC PONTIANAK. |
Siapa yang tak kenal dengan kelinci? Hewan mamalia dari faimili leporidae ini bisa ditemukan di banyak belahan bumi. Memelihara hewan berbulu halus ini memberikan banyak keuntungan. Wajar saja jika beternak kelinci menjadi peluang usaha yang sangat baik. Apalagi harga jual kelinci cenderung naik dan stabil.
Adalah Hendro Dwie. Berangkat dari hobi, Hendro pun mulai memelihara kelinci hias sejak tahun 2011. Bibit yang diperolehnya dari Lembang, Malang, Jakarta serta beberapa daerah lainya. Menurut Hendro, tidak sulit memelihara kelinci.
Meski tidak sulit, bukan berarti tanpa kendala dalam memelihara kelinci. Cuaca, suhu serta perubahannya dan wabah penyakit menjadi ancaman ketika beternak kelinci. Hal itulah yang membuat kesehatan kelinci mudah terserang. Hanya saja jika sudah berjalan, maka keuntungan semakin mudah diperoleh, mengingat pasarannya relatif bagus. Bahkan ia mengaku kewalahan terhadap permintaan anak kelinci.
Selama ini memang pemasarannya lebih banyak dilakukan melalui Facebook. Dirinya juga membuka stand di area Stadion Sutan Syarif Abdurrahman. Harga yang ditawarkan untuk satu ekor kelinci beragam. Mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta per ekor. Harga itu ditentukan dari jenis, umur dan kualitas kelinci yang dijual. “Kelinci jenis fuzzy lop, english anggora atau seperti jersey wooly dan netherland dwarf paling banyak dicari,” katanya.
Untuk pemasarannya sendiri masih seputaran Kota Pontianak. Sedangkan pemasaran untuk daerah luar seperti Kabupaten Ketapang, Melawi, Sintang, Kota Singkawang bahkan Malaysia. “Kalau sampai ke luar Kalbar bukan kita yang mengirim, tetapi mereka yang datang sendiri mengambilnya,” kata dia.
Hendro melihat peluang usaha sektor ini sangat bagus. Hanya saja karena berternak hewan yang imut ini masih terbilang baru, maka saat ini masih dalam tahap mengenalkan ke masyarakat. “Di samping menjual, kami juga mengedukasi masyarakat untuk pemeliharaan yang benar.
Kami berusaha menghapus stigma jika kelinci hewan yang gampang mati,” ujarnya. Untuk itu diharapkan dari sosialisasi yang dilakukan bisa membuka jalan agar peminat masyarakat untuk beternak kelinci semakin ramai. “Karena ini beranjak dari hobi, makanya sebagian kelinci dilepaskan untuk meramaikan penghobi di Kalbar. Sehingga ini belum dianggap sebagai bisnis,” timpal Hendro.
Memelihara kelinci sendiri tak hanya menguntungkan dari segi bisnis. Bila dikonsumsi, dagingnya juga bermanfaat untuk kesehatan. Karena kelinci merupakan hewan yang memiliki daging berkualitas serta kadar lemahnya rendah. Protein yang terkandung pun tidak kalah, dibandingkan dengan daging sapi. **
0 comments:
Post a Comment