MENJAMUR: Layanan jasa servis jok menjamur di Kota Pontianak. Salah satunya di Fortuna Jok, Jalan Putri Candramidi. MEIDY KHADAFI/PONTIANAK POSTtumbuh |
Perumahan, perkantoran dan jenis properti lainnya tumbuh pesat di Pontianak dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini membuat usaha mebel turut terkena imbasnya. Toko dan pabrik furnitur tumbuh dimana-mana. Tak hanya para pedagang mebel baru yang produknya laris manis. Para penyedia jasa reparasi sofa dan perabot bekas pun menjamur di setiap sudut kora.
Candra alias Atong bersama tiga orang temannya tampak sibuk di kios miliknya, Fortuna Jok, Jalan Putri Candramidi. Sebuah sofa besar dipreteli mereka. “Beginilah setiap hari kerja kami. Bongkar pasang sofa dan kursi orang,” ujar pria berusia 35 tahun ini. Sudah 10 tahun dia membuka kios tersebut. Hasilnya lumayan. “Satu bulan kalau ramai atau hari-hari besar bisa sampai Rp 50 juta,” katanya kepada koran ini, kemarin (23/10).
Bengkel miliknya melayani servis jok, penggantian kulit hingga pembuatan sofa dan kursi baru. Tetapi kebanyakan orang yang datang ke tempatnya adalah untuk meraparasi jok. “Kalau buat baru, biasanya orang minta disesuaikan ukuran kursinya dengan ruangan mereka. Tarifnya di atas Rp 8 juta. Tergantung jenis bahan dan ukuran yang diinginkan. Tetapi kebanyakan yang datang ke sini minta direparasi kursinya,” imbuhnya.
Menurut dia, orang-orang itu enggan mengganti kursinya dengan yang baru lantaran memiliki bahan yang baik. Biasanya kursi yang diservis memiliki kerangka dari kayu berkualitas, seperti jati, ulin, meranti, dan lain-lain. Harga kursi dengan bahan itu sangat tinggi. Apabila ada kerusakan atau bosan, mereka tinggal menyervis ke bengkel jok. Permintaan paling tinggi di Fortuna Jok adalah penggantian kulit sofa dan penggantian busa.
Untuk tarif, Candra menyebut angkanya bervariasi. “Tergantung mau bahan yang seperti apa. Ada bahan kain, beludru, kulit sintetis dan banyak jenis lainnya. Lalu kita lihat juga tingkat kesulitannya. Paling murah itu Rp 1 juta. Tetapi rata-rata di sini untuk penggantian jok dan penambahan busa sekitar Rp 5 juta. Itu bahan yang bagus,” sebutnya.
Harga Tergantung Kerumitan
Hal yang sama diakui Kusnan (37), tukang reparasi sofa bekas di Jalan Suwignyo, Pontianak. Harga yang dipatok Kusnan bervariasi, tergantung tingkat kerumitan perbaikan sofa itu sendiri. Bahkan dia bisa menyulap sofa dan kursi menjadi seperti baru lagi, dengan cara mengganti busa dan kulit sofa dengan yang baru.
“Kalau ganti busa dan kulit bervariasi tergantung besar kecil kursi dan bahan kulit atau kain sofa itu. Paling murah satu jutaan rupiah bisa. Tapi seperti yang ini (menunjuk sebuah kursi jati, beralas busa,red) tarifnya Rp 5 juta, karena bahannya konsumen minta yang mahal,” sebutnya.
Untuk penggantian busa plus kulit sofa, pria asal Jombang, Jawa Timur ini menghabiskan waktu paling cepat hingga tiga hari, dan paling lama sepuluh hari. Dia dibantu oleh tiga orang karyawannya. Usaha reparasi sofa sendiri, kini mulai menjamur di Pontianak. “Saya juga dulu awalnya hanya karyawan bengkel seperti ini. Ketika ada modal, saya putuskan buka bengkel sendiri,” katanya.
Agus, salah seorang pengunjung bengkel tersebut mengaku lebih memilih untuk memperbaiki sofa lamanya ketimbang membeli barang baru. Alasannya, ongkos yang dikeluarkan jauh lebih kecil. “Apalagi sofa saya ini kayunya masih bagus. Hanya kulitnya saja yang sudah usang. Jadi lebih baik saya bawa ke bengkel reparasi saja,” ujarnya. (Aristono, Pontianak)
0 comments:
Post a Comment