Helm menjadi kebutuhan penting yang digunakan saat mengendarai sepeda motor. Apalagi melihat jumlah kendaraan roda dua kian bertambah. Seiring dengan itu, maka kebutuhan pengguna helm pun semakin meningkat. Ini menjadi santapan empuk untuk mendapat keuntungan.
Pedagang helm di Kota Pontianak cukup banyak. Bisa ditemukan di beberapa ruas jalan. Seperti di Jalan Sungai Raya Dalam, Imam Bonjol, Putri Candramidi, Alianyang, dr. Sutomo dan kawasan PSP serta di beberapa kawasan lainnya. Bentuk tokonya pun beragam. Ada yang hanya kios kecil dan terletak di pinggiran jalan, atau berbentuk toko besar dan memajang ratusan berbagai merek dan model helm.
Salah satu pedagang helm itu adalah Candra. Pemilik Istana Helm ini sudah 11 tahun melakoni usahanya itu. Berawal dari usaha orangtua, yang kemudian diteruskannya. “Kalau benar-benar bergelut sejak tahun 2008. Tetapi sebelum itu orangtua dulu yang memulai,” kata Candra saat ditemui Probisnis, kemarin siang.
Mengenakan celana pendek dan kaos biru Candra menceritakan awal mula memilih usaha in. Dia menyebutkan sepeda motor menjadi alat transportasi yang familiar di masyarakat, termasuk di Kota Pontianak. Seiring dengan itu, kebutuhan helm yang digunakan sebagai pengamanan ketika berkendaraan dipastikan meningkat. Dari sanalah dia memilih menjalankan usaha ini. Hanya saja sebagai pelaku usaha, dirinya tak berani sembarangan menjual produk.
Menurutnya, helm yang dijual harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Ini menjadi hal penting, karena helm dianggap sudah memenuhi standar uji untuk dipakai ketika berkendaraan. Inilah alasannya mengutamakan kualitas produk dalam menjual helm.
Dengan konsep seperti itu, Candra memastikan dirinya siap bersaing dengan kompetitor lain. Apalagi usaha helm kian tumbuh, seiring dengan tumbuhnya pengguna sepeda motor.
“Kita tetap mengutamakan pelayanan dan kualitas,” kata dia.
Ada dua merek helm yang dijual Candra, GM dan NHK. Harga yang ditaksir pun dari Rp 185 ribu hingga Rp 300 ribu. Semakin bagus dan semakin banyak fungsinya, maka harga helm semakin mahal. Lantas bagaimana dengan pembeli? Menurut Candra, jumlah relatif.
Dalam sehari, kisaran pembeli dari 10 hingga 15 orang. Momen yang ramai saat lebaran, dimana sebagian masyarakat pulang ke kampungnya masing-masing. “Cuaca juga berpengaruh, kalau sedang musim hujan gimana orang mau datang untuk membeli. Tetapi sejauh ini penjualan cukup baik, meskipun ikut merasakan dampak dari ekonomi yang tidak stabil seperti saat ini,” kata dia.
Pedagang helm lainnya, juga bernama Chandra. Tetapi sebenarnya berbeda, dan dia pemilik Candra Helm di Jalan dr. Sutomo. Sudah tujuh tahun dia melakoni usaha tersebut. “Berawal dari mekanik cat kendaran, sekarang menjadi penjual helm,” katanya. Menurut dia, helm sebagai pelindung kepala saat berkendaraan. Sehingga dipastikan ini menjadi kebutuhan penting, karena mengingat untuk keselamatan.
Dia melihat ini menjadi peluang usaha yang bagus. Apalagi banyak kerabatnya melakoni usaha yang sama. “Sekali terjun semuanya, saya lakukan secara otodidak,” kata dia. Soal konsumen yang membeli, lanjut dia, bersifat relatif. Dalam satu hari tetap ada yang mampir ke toko miliknya. Bisa itu satu, dua atau lima orang konsumen yang datang membeli. Untuk harga yang ditawarkan pun bervariatif. Mulai dari Rp 185 ribu hingga Rp500 ribu. Tentunya, ada juga helm yang berharga jutaan rupiah. Itu tergantung merek dan model helm yang ditawarkan.
Bisa Tukar Tambah
Hanya saja ada yang berbeda dari tokonya itu. Chandra tidak hanya menjual helm baru, tetapi ada juga tukar tambah helm. Mereka yang bosan menggunakan helm mode lama, bisa tukar tambah di toko ini. Namun Chandra mengingatkan ada syaratnya jika ingin tukar tambah helm, yaitu KTP. ‘Dengan adanya KTP ini, maka helm yang ditukar ini tidak sembarang. Saya pun tidak ingin dianggap sebagai penadah. Nanti helmnya diberikan tanda. Jadi tidak abal-abal,” kata dia.
Tak hanya helm bekas, helm hadiah motor pun bisa ditukar tambah di sini. Selain KTP, syarat lainnya helm tersebut belum pernah dipakai. Untuk harga, kata dia, sifatnya relatif. Tergantung dari kondisi helm yang ditukar tambah. Chandra memilih melakukan hal tersebut, karena melihat minat dari konsumen. (Oleh : Ramses L Tobing/ Pontianak Post)
0 comments:
Post a Comment