banner available

Ramai-ramai Belajar Bahasa Asing

KURSUS MANDARIN  : Kebutuhan orang-orang berkualifikasi Bahasa Mandarin terus meningkat. Di kelas BKPBM Kalbar, Jalan Teuku Umar, tampak para siswa dari berbagai latar belakang belajar Bahasa Mandarin. FOTO ISTIMEWA
KURSUS MANDARIN  : Kebutuhan orang-orang berkualifikasi Bahasa Mandarin terus meningkat. Di kelas BKPBM Kalbar, Jalan Teuku Umar, tampak para siswa dari berbagai latar belakang belajar Bahasa Mandarin. FOTO ISTIMEWA

Sekarang ini adalah era globalisasi. Perdagangan antarnegara hampir tak ada sekat. Kemampuan berbahasa asing atau bahasa internasional menjadi hal wajib. Lembaga bimbingan belajar pun bermunculan, menawarkan kemampuan berbahasa asing instan.

MEMPELAJARI bahasa asing merupakan bekal disaat kita semua akan melangkah dalam kehidupan globalisasi. Setiap orang wajib bergelut dalam dunia globalisasi jika ingin berkembang dan tidak berjalan di tempat.  Manfaat mempelajari bahasa asing sendiri tidak terlalu jauh dengan tujuannya, hanya saja sebagai manfaat tentunya hal ini diartikan lebih spesifik.

Dengan menguasai bahasa asing, seseorang dapat berkomunikasi lebih jauh, sehingga wawasannya dalam teknologi informasi sendiri akan lebih terbuka dan pastinya memiliki modal besar untuk melangkah dalam dunia yang kemajuan teknologinya selalu bergerak maju.

Makin sadarnya masyarakat akan kemampuan berbahasa asing membuat kursus-kurus bahasa asing tak pernah kehilangan peminat. Berbagai bimbingan belajar bahasa asing tumbuh di Pontianak. Ada yang mengambil brand top, ada pula yang percaya diri membuat nama sendiri. Lembaga kursus lokal ternyata tak kalah hebatnya.

Paling banyak tentu saja adalah lembaga kurus Bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah bahasa bisnis yang paling banyak digunakan di dunia. Perusahaan internasional mewajibkan para pentolannya menguasai bahasa ini. Di Pontianak, Ahmad Fauzi, mahasiswa Untan angkatan 2011, memberanikan diri untuk mendirikan bimbingan belajar khusus Bahasa Inggris.

Jasa kursus bernama Pondok Bahasa yang beralamat di Jalan Ampera ini didirikan Oktober 2014.  Dia mengatakan, usaha yang baru dia rintis tersebut peluangnya masih sangat besar. Di Indonesia, beberapa lembaga belajar  formalnya sudah menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

“Ketika memasuki dunia kerja sekalipun banyak pula perusahaan yang mewajibkan pelamarnya mempunyai keahlian berbahasa Inggris,baik aktif maupun pasif. Sehingga kalau kita lihat, betapa pentingnya bahasa Inggris untuk sekarang ini,” ungkap dia.

Selain bahasa Inggris,  ada pula kursus Bahasa Arab. “Karena Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, ada juga tambahan bimbel pelajaran umum. Peserta mendapatkan follow up program berupa berkesempatan bergabung ke dalam tim manajemen Pondok Bahasa. Sehingga bisa lebih mengembangkan diri dan berpeluang mendapatkan penghasilan,” ujar dia.

Langkah lebih maju sudah dijalankan Yunsirno dan Fahrurrazi. Dua orang anak muda dari Pontianak ini bahkan sudah berhasil membuat Bimbingan Belajar khusus Bahasa Inggris di 22 kota di Indonesia. Sang Bintang School, nama Bimbel itu telah berdiri sejak pertengahan 2005. Sama dengan pendirinya, para pengajar di tempat kursus ini relatif  muda. Secara sistem, Sang Bintang School mencoba mendobrak dunia pendidikan non-formal dengan revolusi cara belajar.

 “Di benak kami penuh  keinginan untuk melejitkan bangsa ini dari ketidakpercayaan diri, untuk lebih bisa bersaing dan berkompetisi. Salah satunya lewat kemampuan Berbahasa Inggris,” kata Yunsirno. Beraninya lagi, mereka menawarkan program Kampoenk Jenius dengan waktu enam minggu yang dipopulerkan dengan tagline 6 minggu bisa. Keunikan lain, sejarah Sang Bintang School adalah lembaga ini didirikan oleh para sarjana ekonomi, bukan sarjana bahasa Inggris atau sarjana pendidikan.

Sumber : Aristono. Pontianak Post Pro Bisnis
Share on Google Plus

About MOMO

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment