Jasa penyewaan pakaian AZ Gallery. Foto Haryadi/Pontianak Post |
Bisnis penyewaan pakaian sedang tumbuh bak jamur di musim hujan. Banyak hal yang menjadi alasan. Salah satunya meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pakaian istimewa yang akan digunakan pada hari-hari tertentu.
Alasan lain, banyaknya event yang mengharuskan pesertanya menggunakan pakaian khusus. Dan ini hanya bisa didapat di tempat penyewaan pakaian. Misalnya dalam event peringatan HUT Kota Pontianak. Di puncak peringatannya, semua masyarakat menggunakan pakaian khas teluk belanga untuk laki-laki dan baju kurung untuk perempuan. Pemerintah Kota Pontianak menginstruksikan pegawai negeri sipil dan pelajar menggunakan pakaian khas melayu tersebut. Termasuk juga dikalangan swasta.
Momen seperti ini menjadi kesempatan menguntungkan bagi pelaku usaha penyewaan pakaian. Umumnya mereka kebanjiran order, lantaran banyak orang yang membutuhkan pakaian serupa. Syarifah Nuraeni misalnya. Pemilik Sanggar Seni Anak Bangsawan juga ikut kebanjiran order. Menurutnya, semenjak Pemkot Pontianak gencar mengkampanyekan acara yang bertemakan budaya, para pelaku usaha pun semakin naik daun.
Kebutuhan pakaian pun tidak hanya saat acara pernikahan saja, tetapi juga pada peringatan hari-hari besar. “Momen seperti ini sudah berjalan sempat tiga dan empat tahun sekali,” kata dia. Banjirnya orderan bukan berarti pelaku usaha tidak memperhatikan kualitas pakaian yang disewa konsumennya.
Termasuk yang dilakukan Syarifah Nuraeni. Agar kualitas tetap terjaga, Nuraeni menolak konsumen mencuci pakaian yang disewa mereka. `Justru dia lebih suka jika pakaian yang disewa itu belum dicuci. Dengan begitu dia bisa mencuci sendiri dan memastikan pakaiannya tetap terjaga dengan baik. “Tak semua pakaian itu bisa dicuci menggunakan deterjen. Ada yang menggunakan shampo. Dijemur pun tidak harus menghadap matahari langsung. Ini dilakukan agar pakaian tetap awet. Ada pakaian yang sudah 10 tahun, kondisi tetap sama,” pungkasnya. (mse)
0 comments:
Post a Comment