Foto Pontianak Post |
Berkembangnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kalimantan Barat berbanding lurus dengan penyaluran kredit kepada para pelaku usahanya. Bank Indonesia mencatat, posisi penyaluran kredit kepada sektor UMKM pada triwulan III 2015 di Kalbar sebesar Rp14,2 triliun atau sekitar 27,02% dari total penyaluran kredit.
Kredit tersebut tumbuh 12,36% (yoy) lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 9,81% (yoy). “Percepatan pertumbuhan merupakan yang pertama setelah sejak triwulan II 2014 terus mengalami perlambatan,” ujar Kepala Perwakilan BI Kalbar, Dwi Suslamanto.
Lebih lanjut, sambung dia, pertumbuhan disumbangkan oleh kredit usaha menengah dan kredit usaha mikro dengan andil pertumbuhan masing-masing 10,53% dan 8,01% setelah masing-masing tumbuh sebesar 26,57% (yoy) dan 58,17% (yoy). Sementara itu kredit usaha kecil pada triwulan berjalan kembali memberikan andil negatif sebesar -6,18% setelah pada triwulan berjalan mengalami kontraksi -13,27% (yoy).
Dari sisi jenis penggunaan, mayoritas kredit kepada sektor UMKM disalurkan untukmodal kerja sebesar Rp8,16 triliun dengan tingkat pertumbuhan 7,99% (yoy). Sisanyauntuk investasi sebesar Rp6,04 triliun dengan tingkat pertumbuhan sebesar 18,84% (yoy).
Sementara itu, dari sisi sektor ekonomi kredit UMKM dominan disalurkan kepada sektor PHR dan sektor pertanian dengan jumlah masing-masing sebesar Rp7,06 triliun dan Rp4,09 triliun yang masing-masing tumbuh sebesar 8,56% (yoy) dan 31,8% (yoy). “Dari sisi risiko, rasio NPL kredit UMKM masih di bawah batas aman 5% walaupun sedikit meningkat dari triwulan sebelumnya yang 3,06% menjadi 3,17%. Terdapat 3 sektor ekonomi yang memiliki rasio NPL melewati batas aman yakni sektor pertambangan, sektor bangunan dan sektor pengangkutan dengan nilai masing-masing sebesar 7,58%, 7,34% dan 6,1%,” papar Dwi.
KUR DiminatiSejak diluncurkan pada Agustus lalu, Kredit Usaha Rakyat yang ditangani oleh beberapa bank BUMN raksasa mengalami lonjakan peminat di Kalimantan Barat. Betapa tidak dengan dengan penawaran istimewa berupa bunga hanya 0,5 persen bulan bebas biaya propisi telah menjadi daya tarik untuk sektor UMKM. Belum lagi persyaratannya yang mudah yaitu cukup identitas diri, NPWP, surat keterangan usaha, usaha sudah berjalan 6 bulan.
Bank Rakyat Indonesia sebagai salah satu bank yang ditunjuk menyalurkan kredit berbunga rendah ini menargetkan dapat menyalurkan KUR di Kalimantan Barat hingga nominal Rp42 miliar hingga akhir tahun 2015.
Pemimpin Cabang BRI Cabang Pontianak, F Sutaryo, menyebut pihaknya menyiapkan berbagai strategi agar target tersebut bisa tercapai. BRI sudah menyiapkan 19 mantri khusus dan 18 mandiri teras yang khusus melayani UMKM lingkup Kota Pontianak dan Kubu Raya. “Kita juga melakukan jemput bola dengan melakukan pemetaan dan tindak lanjut kreditnya,” sebut dia.
Bank lain yang ditunjuk menyalurkn KUR adalah Bank Negara Indonesia. Dijelaskan Pemimpin Risiko Kredit BNI Pontianak, Hendra Setiawan, masyarakat yang datang ke BNI sangat antusias dan terbukti sejak KUR 2015 diluncurkan realisasi kredit KUR dalam dua bulan telah tercapai 51,27 persen dari yg diberikan untuk area Kalbar. "Sampai Desember 2015 kami optimis target 100 persen KUR ini bisa tercapai," ungkapnya.
Sementara itu, Pemimpin Sentra Kredit BNI Pontianak, Arie Nugroho mengatakan, jaminan berupa BPKB atau sertifikat atas nama pemohon, pengajuan kredit KUR dapat diproses. Prosesnya cepat hanya berselang dua hari saja, costumer hanya membawa persyaratan berupa dokumen lengkap maka sudah ada keputusan dan hari ketiga jika disetujui dana bisa dicairkan. “Proses pengajuan KUR sangatlah mudah, disamping bunga hanya 0,5 persen, proses persetujuan dan pencairan dana juga terbilang singkat dan jelas, karena hanya berselang tiga hari saja,” ungkap Arie Nugroho. (ars)
Sumber Pontianak Post Pro Bisnis
Kredit tersebut tumbuh 12,36% (yoy) lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 9,81% (yoy). “Percepatan pertumbuhan merupakan yang pertama setelah sejak triwulan II 2014 terus mengalami perlambatan,” ujar Kepala Perwakilan BI Kalbar, Dwi Suslamanto.
Lebih lanjut, sambung dia, pertumbuhan disumbangkan oleh kredit usaha menengah dan kredit usaha mikro dengan andil pertumbuhan masing-masing 10,53% dan 8,01% setelah masing-masing tumbuh sebesar 26,57% (yoy) dan 58,17% (yoy). Sementara itu kredit usaha kecil pada triwulan berjalan kembali memberikan andil negatif sebesar -6,18% setelah pada triwulan berjalan mengalami kontraksi -13,27% (yoy).
Dari sisi jenis penggunaan, mayoritas kredit kepada sektor UMKM disalurkan untukmodal kerja sebesar Rp8,16 triliun dengan tingkat pertumbuhan 7,99% (yoy). Sisanyauntuk investasi sebesar Rp6,04 triliun dengan tingkat pertumbuhan sebesar 18,84% (yoy).
Sementara itu, dari sisi sektor ekonomi kredit UMKM dominan disalurkan kepada sektor PHR dan sektor pertanian dengan jumlah masing-masing sebesar Rp7,06 triliun dan Rp4,09 triliun yang masing-masing tumbuh sebesar 8,56% (yoy) dan 31,8% (yoy). “Dari sisi risiko, rasio NPL kredit UMKM masih di bawah batas aman 5% walaupun sedikit meningkat dari triwulan sebelumnya yang 3,06% menjadi 3,17%. Terdapat 3 sektor ekonomi yang memiliki rasio NPL melewati batas aman yakni sektor pertambangan, sektor bangunan dan sektor pengangkutan dengan nilai masing-masing sebesar 7,58%, 7,34% dan 6,1%,” papar Dwi.
KUR DiminatiSejak diluncurkan pada Agustus lalu, Kredit Usaha Rakyat yang ditangani oleh beberapa bank BUMN raksasa mengalami lonjakan peminat di Kalimantan Barat. Betapa tidak dengan dengan penawaran istimewa berupa bunga hanya 0,5 persen bulan bebas biaya propisi telah menjadi daya tarik untuk sektor UMKM. Belum lagi persyaratannya yang mudah yaitu cukup identitas diri, NPWP, surat keterangan usaha, usaha sudah berjalan 6 bulan.
Bank Rakyat Indonesia sebagai salah satu bank yang ditunjuk menyalurkan kredit berbunga rendah ini menargetkan dapat menyalurkan KUR di Kalimantan Barat hingga nominal Rp42 miliar hingga akhir tahun 2015.
Pemimpin Cabang BRI Cabang Pontianak, F Sutaryo, menyebut pihaknya menyiapkan berbagai strategi agar target tersebut bisa tercapai. BRI sudah menyiapkan 19 mantri khusus dan 18 mandiri teras yang khusus melayani UMKM lingkup Kota Pontianak dan Kubu Raya. “Kita juga melakukan jemput bola dengan melakukan pemetaan dan tindak lanjut kreditnya,” sebut dia.
Bank lain yang ditunjuk menyalurkn KUR adalah Bank Negara Indonesia. Dijelaskan Pemimpin Risiko Kredit BNI Pontianak, Hendra Setiawan, masyarakat yang datang ke BNI sangat antusias dan terbukti sejak KUR 2015 diluncurkan realisasi kredit KUR dalam dua bulan telah tercapai 51,27 persen dari yg diberikan untuk area Kalbar. "Sampai Desember 2015 kami optimis target 100 persen KUR ini bisa tercapai," ungkapnya.
Sementara itu, Pemimpin Sentra Kredit BNI Pontianak, Arie Nugroho mengatakan, jaminan berupa BPKB atau sertifikat atas nama pemohon, pengajuan kredit KUR dapat diproses. Prosesnya cepat hanya berselang dua hari saja, costumer hanya membawa persyaratan berupa dokumen lengkap maka sudah ada keputusan dan hari ketiga jika disetujui dana bisa dicairkan. “Proses pengajuan KUR sangatlah mudah, disamping bunga hanya 0,5 persen, proses persetujuan dan pencairan dana juga terbilang singkat dan jelas, karena hanya berselang tiga hari saja,” ungkap Arie Nugroho. (ars)
Sumber Pontianak Post Pro Bisnis
0 comments:
Post a Comment