banner available

Banjir Pangan, Redam Inflasi

DEFLASI SAYUR : Aktifitas pedagang di pasar tradisional. Sayur-sayuran seperti kangkung dan bayam, dua diantara komoditas yang mengalami penurunan harga di September lalu. FOTO MUDJADI/PONTIANAKPOST
DEFLASI SAYUR : Aktifitas pedagang di pasar tradisional. Sayur-sayuran seperti kangkung dan bayam, dua diantara komoditas yang mengalami penurunan harga di September lalu. FOTO MUDJADI/PONTIANAKPOST

Nilai tukar dolar Amerika Serikat yang terus meninggi pada September dan momen Iduladha lalu ternyata tidak menimbulkan lonjakan harga kebutuhan pokok, terutama bahan makanan. Kalimantan Barat mengalami banjir bahan makanan. Inflasi terhitung sangat rendah.
Kota Pontianak mengalami inflasi yang rendah bulan September lalu, yaitu sebesar 0,16 persen. Sementara inflasi nasional pada bulan lalu malah mengalami deflasi sebesar minus 0,05 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat, Badar mengatakan terjadi karena adanya penurunan indeks pada satu kelompok pengeluaran dan kenaikan indeks pada enam kelompok pengeluaran,” ujarnya kepada Pontianak Post, belum lama ini.Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada September antara lain angkutan udara, nasi dengan lauk, emas perhiasan, rokok kretek filter, udang basah, wortel, tenggiri, jeruk, ikan dalam kaleng dan obat dengan resep. “Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada bulan lalu antara lain kacang panjang, kangkung, bayam, bawang merah, telur ayam ras, teri, sotong, ketimun, tongkol dan tomat sayur.

    Di kesempatan terpisah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar, Dwi Suslamanto mengatakan, menurunnya harga komoditas bahan makanan redam tekanan inflasi Kalbar. “Melimpahnya pasokan beberapa komoditas bahan pangan strategis telah meredam tekanan inflasi Kalbar pada September 2015. Setelah sebelumnya mengalami deflasi relatif dalam sebesar -0,83%, Kalbar kembali mengalami inflasi walaupun dalam kisaran yang relatif moderat,” ujar dia.

Tak seperti pola historis tahunannya di bulan September, inflasi komoditas penyumbang inflasi tertinggi adalah tiket angkutan udara. Padahal perayaan hari raya keagamaan serta Sembahyang Kubur kedua telah berlalu, namun tarif tiket angkutan udara kembali mengalami kenaikan.

Dwi menyebut penyesuaian tarif batas atas dan bawah berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (PM) No.126/2015 telah menyebabkan peningkatan batas atas dan bawah pada tarif tiket angkutan udara.

“Inflasi kelompok administered prices pada bulan September 2015 tercatat kembali mengalami inflasi sebesar 1,47%, relatif lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata secara historis selama lima tahun terakhir di bulan Oktober yang mengalami deflasi sebesar -0,31%. Peningkatan pada tekanan inflasi kelompok administered prices terutama didorong oleh kenaikan tarif tiket angkutan udara serta kenaikan cukai rokok kretek filter,” jelasnya.

Sementara itu, selain didorong oleh kenaikan pada kelompok komoditas administered prices peningkatan inflasi Kalbar juga didorong oleh peningkatan komoditas inflasi inti, seperti nasi dengan lauk dan emas perhiasan. Inflasi kelompok inti relatif stabil dengan tingkat inflasi bulanan sebesar 0.33% (mtm) atau 7,74 persen.

Adapun koreksi harga terjadi pada sebagian besar komoditas volatile foods seiring dengan melimpahnya pasokan beberapa komoditas bahan pangan strategis serta telah berlalunya berbagai event perayaan keagamaan, seperti Lebaran dan Sembahyang Kubur kedua telah menahan peningkatan harga yang lebih tajam pada inflasi Kalimantan Barat.

Kelompok komoditas volatile foods mengalami deflasi yang cukup dalam yakni sebesar -1,47% (bulanan) atau 9,59% (tahunan). Deflasi yang terjadi pada kelompok komoditas volatile foods pada periode ini cenderung lebih dalam dibandingkan dengan historis inflasi kelompok volatile foods dalam lima tahun terakhir dengan deflasi sebesar -0.12% secara bulan ke bulan. (**)

Share on Google Plus

About MOMO

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment