banner available

Bisnis Laundry Yang Terus Tumbuh

LOUNDRY SERVICE: Usaha industri yang bergerak di bidang jasa cuci pakaian dengan perkilo atau satuan mulai banyak dilirik sebagai industri rumahan. HARYADI/PONTIANAKPOST
LOUNDRY SERVICE: Usaha industri yang bergerak di bidang jasa cuci pakaian dengan perkilo atau satuan mulai banyak dilirik sebagai industri rumahan. HARYADI/PONTIANAKPOST

Aktivitas yang sedemikian padat, membuat seseorang tidak memiliki waktu luang yang banyak. Bahkan untuk dirinya sendiri. Termasuk menyediakan waktu mencuci pakaian. Sebaliknya ada yang melihat ini menjadi peluang untuk menghasilkan lembaran rupiah. Lantas seperti apa perjalanan usaha laundry ini.

USAHA laundry di Kota Pontianak terbilang banyak. Sebut saja di kawasan Sungai Raya Dalam. Sepanjang jalan ini sudah lebih dari tiga usaha laundry. Belum lagi yang masuk di kawasan pemukiman. Seperti Jalan Paris I dan II, Jalan Sepakat II dekat Kampus Universitas Tanjungpura. Sebagai daerah yang dekat perguruan tinggi, usaha ini dipastikan menjamur.

Kemudian Jalan Danau Sentarum, kawasan Sungai Jawi, Kom Yos Sudarso, Purnama, Gajahmada dan Siantan. Usaha ini akan terus tumbuh, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap jasa cuci pakaian.Sumarwanto, salah satu pemilik usaha laundry di Kota Pontianak. Nama usahanya Zona Sehari. Lokasinya di Jalan Danau Sentarum.  Sebelum saya sudah bikin janji untuk bertemu dengan Anto, sapaan akrabnya.

Tidak sulit menemukan laundry milik Anto. Letaknya yang ditepian jalan, membuat siapa saja mudah jika ingin menjadi konsumen Zona Sehari. “Usaha ini sudah berjalan dua tahun enam bulan,” kata Anto, saat ditemui Probisnis. Tempat usaha Anto cukup luas. Dia harus menggunakan dua ruko. Satu ruko untuk menerima orderan. Satu lagi sebagai tempat karyawannya menyelesaikan berbagai pekerjaan.

Anto tertarik menggeluti bisnis karena melihat potensinya yang kian tumbuh. Apalagi ketika pertama kali buka, pemain usaha laundry belum seramai sekarang. Dari sisi harga yang ditawarkan pun cukup bersaing. Sehingga tidak rugi mengeluarkan modal yang besar, jika potensi usaha yang kian berkembang.

Alasan lain yang menguatkannya, karena kesibukan sehingga banyak yang tidak sempat untuk mencuci pakaiannya. Hal inipun diungkapkan para ibu rumah tangga yang menjadi pelanggan Zona Sehari.“Alternatif lain, bisa saja menyewa pembantu rumah tangga untuk mencuci pakaian. Tetapi biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada melaundry pakaian. Makanya saya melihat ini bagus untuk dijadikan ladang usaha,” ungkap alumni perguruan tinggi di Yogyakarta ini.

Ada dua tipe pelayanan yang ditawarkanya yakni kiloan dan satuan. Untuk kiloan harganya berkisar dari Rp7 ribu hingga Rp15 ribu. Sedangkan helai, dari Rp10 ribu hingga Rp300 ribu.
Menurut Anto, jasa pencurian pakaian dengan hitungan satuan sengaja dibukannya karena mempertimbangkan tidak semua pakaian bisa dicuci dengan menggunakan mesin atau dicampur menjadi satu.

Selain karena luntur, bahan pakaian juga menjadi pertimbangan. Ini karena ada bahan pakaian yang bisa sembarangan ketika dicuci. Meskipun pencuciannya menggunakan mesin. 
“Ada beberapa bahan, seperti kaos. Jika dipaksanakan bisa rusak.

Makanya saya berikan alternatif ke konsumen jika ingin mencuci satuan. Setidaknya pakaian tidak rusak,” jelas dia. Lantas bagaimana dengan konsumen? Anto menyebutkan sehari rata-rata ada 25 konsumen yang membutuhkan jasa laundry. Omset yang diperoleh pun lumayan besar. Dia bahkan berencana membuka cabang baru di tahun depan.

Hal yang sama dengan Sumardi. Pria yang akrab disapa Apo ini sudah 18 tahun bergelut di dunia usaha laundry atau tepatnya sejak tahun 1997. Bahkan istrinya pun ikut merasakan pengalaman yang sama. Namun sekarang sudah berbeda. Jika dulu dia adalah karyawan dari usaha laundry, sekarang dia menjadi pemiliknya. Nama usahanya Win Laundry. Melihat prospek usaha yang kian berkembang, membuat Apo memutuskan membuat usaha ini.

Apo menilai masih banyak masyarakat yang belum memahami perawatan baju. Meski pun sama-sama kaos, namun perlakuannya beda. Itu disebabkan bahan yang digunakan berbeda. Untuk perawatan tentu pemilik usaha laundry mengetahuinya.“Seperti perawatan untuk jas dan pakaian yang berbahan sutra. Sekarang mereka mampu membeli dengan harga mahal, tapi tidak tahu perawatannya. Begitu cuci di rumah pakaian pun kusut dan luntur, barulah dibawa ke laundry,” jelas dia.

Apo mengklaim usaha laundry yang dibangunnya berbeda dengan yang lain. Dari sisi harga saja sudah berbeda. Untuk satu kilo pakaian seharga Rp15 ribu. Namun, dia menjamin kualitas yang diberikan ke konsumen ketika memanfaatkan jasa Win Laundry. Menurut Apo dari peralatan yang digunakan pun berbeda. Seperti setrika, mesin, serta dry cleaning. Kemudian pelembut pakaian yang sesuai dengan standar hotel dan kesehatan.

Apo pun tidak khawatir kehilangan pelanggan. Justru mereka yang benar-benar mengerti soal pakaian akan memahami kenapa harga yang diberikan jauh dari pasaran. “Trik mencuci itu tidak sembarangan. Seperti menangani pakaian yang mesti dry cleaning atau langsung di laundry. Atau pakaian itu mesti dicuci pakai tangan. Ini penting untuk diinformasikan ke konsumen. Termasuk dalam penggunaan deterjennya,” ujar dia. Meskipun dengan harga yang tinggi dalam sehari ada sekitar 20 konsumen yang mampir ke Win Laundry milik Apo ini.**

Share on Google Plus

About MOMO

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment