banner available

Menjadi Jutawan dari Berjualan Telur

BERJUALAN TELUR AYAM:  Banyak orang melirik usaha ini sebagai alternatif mendapatkan keuntungan.HARYADI/PONTIANAKPOST
BERJUALAN TELUR AYAM:  Banyak orang melirik usaha ini sebagai alternatif mendapatkan keuntungan.HARYADI/PONTIANAKPOST
Kandungan protein yang tinggi membuat telur menjadi kebutuhan untuk selalu dikonsumsi. Tetapi telur tidak hanya sekadar mengandung gizi yang baik. Justru telur juga mendatangkan uang. Caranya dengan berjualan telur. Uang dapat, anda pun sehat. 

MAMA Meme, begitu biasa disapa. Wanita yang tinggal di Paris II ini berhasil menjadi jutawan dengan berjualan telur. Hal ini sudah dilakoninya selama kurang lebih enam tahun.Uniknya, bisnis seperti ini jarang bersentuhan dengan wanita. Justru beda dengan yang dilakukan Mama Meme. Dia menilai tidak salah terjun ke bisnis ini jika memang peluangnya sangat menjanjikan.

“Ini salah satu kebutuhan pokok, sehingga selalu dibutuhkan orang,” kata Mama Meme saat ditemui wartawan ini di kawasan Pasar Mawar, siang kemarin.Pasar Mawar menjadi lokasi pertama Mama Meme berjualan. Tidak hanya dirinya saja yang berjualan telur di pasar itu. Ada juga pedagang lain, tapi mereka bukan menjadi agen. Hanya pengecer kecil.

Pada dasarnya kawasan pasar tradisional banyak bertebaran pedagang telur. Seperti di Pasar Flamboyan, Kemuning, Ampera, Sungai Raya Dalam dan Siantan. Sebagian besar telur yang beredar di Kota Pontianak ini bersumber dari Singkawang. Dia mengakui banyaknya pedagang telur maka persaingan harga pun semakin ketat. Namun sesama pedagang tidak harus banting harga untuk mendapatkan konsumen.

Harga justru ditentukan dari hukum pasar. Bagaimana memikat konsumen, tentunya dengan menjual produk yang berkualitas. Artinya telur yang dijual itu layak dan untuk dikonsumsi. Karena mengingat kebutuhan yang tinggi, maka telur tetap dicari masyarakat.

“Jika orang menjual murah, kami juga harus jual murah. Begitu juga ketika harga tinggi, maka jual dengan harga tinggi. Hari ini saja telur bisa dijual paling mahal Rp1.500, paling murah Rp1.400,” jelasnya.

Mama Meme pun memastikan telur yang dijual pasti habis. Hanya persoalan waktu saja. Sedangkan telur bisa bertahan dua hingga tiga minggu. Telur yang habis terjual pun tidak hanya dalam bentuk utuh. Telur yang sudah pecah tetap dicari konsumen terutama pemilik rumah makan.

Karena itu, meski ada persaingan ketat, Mama Meme mengaku bisa menjual telur di atas 5.000 butir dalam sehari. Jumlahnya pun bisa semakin meningkat, ketika menjelang perayaan. Seperti lebaran atau hari natal.

“Saya ambil beberapa hari sekali. Tapi tidak harus menunggu habis, begitu sudah mulai berkurang ambil lagi,” kata dia. Ada juga Hamdan yang menjadi pedagang telur. Usaha ini sudah berjalan satu tahun terakhir. Pada awalnya Hamdan adalah pedagang ikan di Pasar Flamboyan, dan pasar pagi di persimpangan Jalan Ampera. Itu sudah berjalan selama lima tahun.

Hamdan menilai wajar jika seorang pengusaha ingin mendapatkan hasil tambahan. Karena itulah dia memilih menambah sektor usaha. Pilihan itu jatuh ke telur. Menurut Hamdan, prospek berjualan telur sangat menjanjikan. Ini karena makanan yang mengandung banyak proteinnya dibutuhkan banyak orang.

“Peminatnya sangat tinggi. Setiap orang pasti butuh. Kenapa tidak dimanfaatkan saja untuk dijadikan ladang usaha,” jelas dia.  Pria yang tinggal di Jalan Ampera Kota Baru ini mengaku tidak sulit ketika pertama berjualan telur. Hanya dalam rentang waktu satu hingga dua bulan saja untuk mendapatkan pelanggan tetap. Dalam sehari ada 1500 telur yang laku terjual.

“Di pasar ini saya sendiri saja berjualan telur jadi tidak terlalu sulit. Berbeda jika saya berjualan di Pasar Flamboyan, tentunya bersaing ketat,” ungkapnya.Telur yang dijual Hamdan bersumber dari Singkawang. Hanya saja dia mengambil dari agen di Pontianak. Biasanya Hamdan mengambil telur dua hingga tiga hari sekali.

Tapi tidak harus menunggu habis, agar dagangan tetap berputar. Sekali ambil bisa 5000 ribu telur. Sudah tidak asing, Singkawan memang dikenal sebagai daerah penghasil telur terbesar. Pasalnya kota yang disebut kota amoi itu memiliki peternakan ayam petelur.
(
Ramses L Tobing- Pontianak Post Pro Bisnis)
Share on Google Plus

About MOMO

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment