banner available

Rumah Subsidi Masih Unggul

RUMAH SUBSIDI : Kenaikan harga rumah tidak terlalu pengaruh signifikan, mengingat bunga sudah turun dan dibarengi mudahnya persyaratan kepemilikan rumah. FOTO MEIDY HADAFI/PONTIANAKPOST
RUMAH SUBSIDI : Kenaikan harga rumah tidak terlalu pengaruh signifikan, mengingat bunga sudah turun dan dibarengi mudahnya persyaratan kepemilikan rumah. FOTO MEIDY HADAFI/PONTIANAKPOST

Sektor bisnis mulai menaruh harapan ketika memasuki tahun 2016. Seperti di sektor properti. Di tahun sebelumnya penjualan di sektor ini sempat turun akibat dari lesunya perekonomian. Sekarang, industri ini diramalkan akan mulai menggeliat

Selain sandang dan pangan, perumahan menjadi kebutuhan dasar yang mesti dipenuhi masyarakat. Ini menjadi alasan jika industri kembali berkembang di tahun 2016. Masih banyaknya masyarakat yang membutuhkan rumah juga menjadi alasan lainnya. Karena itu, pemerintah mengeluarkan program sejuta rumah untuk masyarakat.

Namun menggeliatnya industri perumahan ini hanya untuk perumahan subsidi yang saat ini sedang digalakkan pemerintah. Beda dengan rumah mewah. Penjualan diprediksi akan jalan ditempat.  “Spesifiknya untuk rumah tipe 36 dan 45. Tipe di atas itu masih prediksi stagnan,” kata Ketua Asosiasi Pengembangan Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Kalimantan Barat, Ramadan Djunaidi, siang kemarin.

Proyeksi yang disampaikan Ramadan itu bukan tanpa alasan. Menurutnya,  saat ini anggota Apersi sendiri sedang gencar-gencar melaksanakan proyek baru. Daerah-daerah yang mudah dalam perizinan pun menjadi sasaran dalam pelaksanaan proyek ini. Pembangunan pun tak tanggung-tanggung mencapai 1000 rumah. Sementara target Apersi untuk pembangunan tahun ini 7000 unit rumah. Ramadan optimis target itu akan terpenuhi. Ini mengacu di tahun 2015, target yang ditentukan terpenuhi 100 persen.

Menurut Ramadan, keyakinan itu disebabkan daya beli masyarakat untuk perumahan akan meningkat. Hal ini diprediksi akan berlangsung pada bulan April 2016. Dukungan menguatnya daya beli itu juga datang dari pemerintah. Di mana program sejuta rumah untuk masyarakat yang sudah berjalan di 2015 akan berlanjut di  tahun ini. “Program pemerintah dengan subsidi pembelian perumahan akan membantu masyarakat. Bunganya hanya lima persen dan uang muka satu persen,” kata dia.


REI Fokus Sejuta Rumah
Senada dengan itu Real Estate Indonesia (REI) Kalbar juga optimis penjualan rumah bersubsidi meningkat di tahun 2016. Untuk mendorong itu, REI Kalbar juga berencana menggelar pameran rumah murah di awal Februari mendatang. Hanya saja, dia mengingatkan tahun ini bank lebih selektif dengan memperketat persyaratan ketika ada konsumen yang ingin membeli. 

Ini akan menjadi dilema bagi masyarakat yang tidak berpenghasilan tetap. “Tapi kita sempat berkomunikasi dengan BTN, artinya akan ada regulasi yang memudahkan untuk masyarakat yang tidak berpenghasilan tetap agar bisa mengambil rumah. Jika itu berjalan, maka saya yakin penjualannya meningkat drastis,” jelas Ketua DPD REI Kalbar Sukiryanto, kepada koran ini.

REI pun menargetkan sekitar 700 unit rumah terjual hingga akhir tahun 2016 ini. Dia optimisi target akan terpenuhi. Sebab, tahun ini sebagian besar anggota REI akan fokus dalam pembangunan perumahan bersubsidi. Ini dilakukan karena penjualan perumahan komersil anjlok. Di tahun 2015 saja, penjualannya turun hingga 90 persen.  “Jadi tahun ini saya mengajak anggota REI untuk fokus pada program sejuta rumah yang terus digalakkan pemerintah,” tandasnya. (
Ramses L Tobing, Pontianak Post Pro Bisnis))
Share on Google Plus

About MOMO

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment